Tugas 1 : Analisa Kemalingan Motor dengan Menggunakan Metode Forward-Chaining dan Metode Backward-Chaining


sumber : googleimages.com

Kali ini saya akan membahas sebuah masalah yang akan diselesaikan dengan metode forward-chaining dan metode backward-chaining. Masalah yang saya angkat kali ini yaitu kemalingan motor. Sebelum saya membahas bagaimana masalah tersebut dapat diselesaikan, terlebih dahulu saya akan menjelaskan kedua metode tersebut. Nah, dalam kedua metode tersebut akan menyinggung mengenai metode inferensi. Metode inferensi merupakan suatu mekanisme berfikir dan pola-pola penalaran yang dapat digunakan oleh sebuah sistem untuk mencapai suatu kesimpulan. Metode inferensi akan menganalisa sebuah masalah dan mencarikan jawaban yang terbaik. Penalaran yang dilakukan dimulai dengan mencocokkan kaidah-kaidah dalam dasar pengetahuan dengan fakta-fakta yang ada dalam basis data.

Forward-chaining merupakan sebuah metode inferensi yang dapat digambarkan secara logis sebagai aplikasi berulang dari modus ponens (aturan penarikan kesimpulan). Forward-chaining dimulai dengan data driven, artinya semua data dan aturan akan ditelusuri untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Backward-chaining merupakan metode inferensi yang dilakukan untuk bidang kecerdasan buatan yang dimulai dengan pendekatan tujuan atau goal oriented atau hipotesa. Sederhananya, metode forward-chaining merupakan metode pencarian yang memulai prosesnya dari sekumpulan data atau fakta dan fakta-fakta tersebut didapatkan kesimpulan yang dijadikan solusi dari permasalahan tersebut. Metode ini disajikan untuk masa depan. Sedangkan metode backward-chaining merupakan metode pencarian yang dimulai dari tujuan, yaitu kesimpulan yang menjadi solusi dari permasalahan yang dihadapi. Metode ini disajikan untuk masa lalu.

Setelah membahas metode forward-chaining dan metode backward-chaining, maka selanjutnya saya akan membahas penyelesaian masalah yang akan diselesaikan dengan kedua metode tersebut. Pertama, saya akan jabarkan rule-rule dari masalah tersebut sebagai berikut.
R1 : jika motor tidak dikunci ganda, maka maling akan mudah mengambil motor.
R2 : jika motor tidak dikunci stang, maka motor dapat dikendalikan dengan mudah.
Menggunakan forward-chaining
Motor ini akan lebih mudah dikendalikan karena motor tidak dikunci stang dan dikunci ganda. Karenanya, motor ini akan mudah diambil oleh maling.
Reasoning:
a.    Ada masalah dengan motor.
b.    Cek keadaan motor.
c.     Terbukti motor dapat dikendalikan.
d.    Motor tidak dikunci stang
e.    Motor tidak dikunci ganda.
f.    Alhasil, motor akan mudah diambil oleh maling karena motor tidak dikunci stang dan tidak dikunci ganda.

Menggunakan backward-chaining
Motor akan mudah diambil oleh maling, karena itu motor ini pasti mudah dikendalikan. Karena itu, pasti motor ini tidak dikunci ganda dan tidak dikunci stang.
Reasoning:
a.    Ada masalah dengan motor ini
b.    Motor akan mudah diambil oleh maling
c.     Jika iya, mungkin motor mudah dikendalikan.
d.    Karenanya motor tidak dikunci ganda
e.    Karenanya motor tidak dikunci stang.
f.     Maka cek keadaan motor, apakah benar motor dapat dikendalikan dengan mudah.

Kesimpulannya, masalah ini akan lebih mudah diselesaikan jika menggunakan salah satu atau kedua-duanya dari metode tersebut. Dan dalam penerapannya, mungkin akan lebih efektif jika menggunakan salah satu dari kedua metode tersebut, karena kedua metode ini memiliki peran yang berbeda.

Referensi :
https://garudacyber.co.id/artikel/526-perbedaan-dan-pengertian-forward-chaining-dan-backward-chaining
https://media.neliti.com/media/publications/227540-analisa-efektifitas-metode-forward-chain-db3e33df.pdf
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Modus_ponens

Komentar